RSS

Museum Batik Danarhadi Solo


Museum Batik Danarhadi,Solo
Dalam perjalanan ke Eropa tahun 1979 pasangan pengusaha Danarhadi, H Santoso Doellah berkunjung ke Rotterdam. Di kota dagangterkemuka itu mereka bertandang ke rumah pecinta batik Harmen G.Veldhuizen yang mengoleksi kain panjang dan kain sarung batik kuno. Akhir tahun 90’an Harmen berminat menjual koleksinya itu. Tanpa tunggu waktu koleksi pesisiran dari pengusaha Belanda antara tahun 1840-1940itu segera pindah ke tang an Santoso Doellah. Kini batik bernilai tinggi tersebut, dipajang di Museum Danarhadi Solo, Jawa Tengah, museum dengan koleksi batik terlengkap di dunia.
          
                                                

Sudah sejak lama kain tradisional dijadikan benda koleksi yang nilainya dapat mencapai tak terhingga sehingga masuk kategori “Museum Pieces”, Sudah lama pula batik-bahari terutama dengan motif dan corak yang tidak dibuat lagi menjadi benda koleksi dengan nilai jual tinggi melalui tangan makelar atau art/antique shop, Kain tua yang dikoleksi tidak cuma batik. Kain tenun Palembang, kain Songket Melayu, kain Gringsing dari Bali, tenun ikat dari Sumba sampai tenun Tanimbar menjadi benda antic yang banyak dicari banyak kolektor perseorangan ataupun museum budaya.
Tertarik untuk berinvestasi atau berusaha di bidang kain tua? Berikut langkah yang perlu anda ketahui:
  1. ·         Kenali dulu ciri-ciri khasnya, juga motif dan coraknya  
  2. Pahami juga tanda-tanda fisiknya, sebab kini banyak kain tradisional baru namun sengaja dibuat tua semata untuk mendongkrak harga 
  3. Disisi lain, tanamkan kecintaan yang mendalam pada dunia seni kain di tanah air, sehingga dapat lebih menyelami dan mengenali setiap kreasi kain Nusantara
·        
·         





·          

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar